Apa Tujuan Hidup Manusia?

Gambar: Ilustrasi Kematian

fmatriadi.id.Lhokseumawe Aceh Indonesia. Para pemikir, ilmuan, para filusuf, sejarawan, penulis, seniman, psikolog dan juga semua  manusia kerap kali bertanya pada hati kecil kita tentan apa sebenarnya tujuan kita hidup? Pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan yang sangat mendasar bagi manusia yang memiliki pikiran normal dan hati yang sehat. 

Sebagai umat Islam tentu kita sangat meyakini bahwa pencipta seluruh alam semesta ini adalah Allah, SWT. Bagi kita yang mampu menggunakan pikiran dan juga hati maka kita akan mampu mengkap bahwa dalam penciptaan langit dan bumi, pergantian siang dan malam, laut yang pasang dan surut serta seluruh planet, bulan dan bintang yang bertebaran dan bergelantungan di angkasa,  maka sangat tidaklah mungkin Allah ciptakan tanpa suatu tujuan. Maka dalam setiap nafas kita, kita harus merenungkan dan juga bersyukur atas segala katunianya yang luar biasa. 

Agar kita tidak salah memaknai dan menafsirkan tujuan hidup maka Allah menurunkan Al quran sebagai petunjuk dan pedoman bagi hidup dan kehidupan kita. Bagi yang mau mengambilbj pelajaran darinya maka dia akan selamat dunia dan akhirat demikian sebaliknya. 

Apa sebenarnya tujuan kita di dunia? Al quran menjelaskan secara detil bahwa manusia hidup di dunia untuk mengenal dan menyembah serta menghambakan diri pada Allah SWT sebagai sang pencipta. Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): 

Bukankah Aku ini Tuhan kalian?” Mereka menjawab, "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi.”(Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kalian tidak mengatakan, "Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (kekuasaan Tuhan), atau agar kalian tidak mengatakan, 'Sesungguhnya orang tua-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedangkan kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu'?” (Quran 7: 172-173)

Dari penjelasan diatas kita menyadari bahwa setiap manusia yang diciptakan telah melakukan perjanjian dengan Allah sang pencipta bahwa kita adalah mahkluk dan Allah adalah sang pencipta, dan hendaknya kita taat atas segala perintah dan juga larangannya demi kebaikan kita di dunia dan akhirat. 

Dalam ayat berijutn ya dijelaskan bahwa: Dan mereka tidaklah disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat serta menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS. al-Bayyinah: 5)

Itu adalah perintah dan penjelasan yang tegas tentang apa tujuan hidup manusia dan apa yang menjadi tugasnya. Namun manusia seringkali mengabaikannya dan lengah dengan waktu dan disorientasi dengan waktu. 

Waktu akan berlalu dengan cepat dan menipu kita yang terlena, Belum sempat kita berzikir di pagi hari, hari sydah menjelang siang. Belum sempat bersedekah di pagi hari, matahati sudah meninggi. Belum sempat sholat dhuha sudah terdengar azan Dhuhur. Niat ingin membaca Alquran dan menambah hafalan, itupun tidak dilakukan. Ada keinginan dan tahajjud setiap malam, namun malampun berlalu dalam tidur nyenyak dan mimpi. 

Begitulah selamanya kehidupan manusia yang lalai dengan waktu. Kemudian tanpa disadari usianya sudah 30 tahun, kemudian 40 dan sekejap saja 50 tahun. Kita sudah dipanggil nenek ataupun kakek karena sudah punya cucu dan usia kita sudah senja. 

Pada akhirnya sakharatul mautpun datang. Dan kita mulai menyesali bahwa amalan kita masih sangat sedikit, sedekah kita kurang dan juga seluruh kebaikan kita sangat kurang. Sementara mungkin kemaksiatan sangat banyak. Mulailah kita memohon agar diberikan waktu sedikit saja untuk hidup kembali agar dapat berbuat amalan dan kebaikan. 

Namun semuanya sudah berakhir dan ketika batas itu sampai, maka tiada lagi kesempatan bagimu walaupun sedetikpun. Jika engkau lalai dalam menggunakan waktu maka neraka jahannam adalah tempat bagimu yang abadi. Nauzubillah. 

Demikian renungan menjelang ramadhan  semoga kita menyadari tujuan Allah menciptakan manusia, dan menyadari apa tujuan kita hidup, dan marilah kita menjalani hidup dengan sebaik baiknya agar kita juga siap dalam menjemput maut dalam sebaik baiknya. 

Salam


1 comment:

Translate