Pemimpin dan Kepuasan Kerja Karyawan

 

fmattiadi.id. Lhokseumawe. Kepemimpinan memegang peranan penting karena pemimpin adalah pribadi yang akan menggerakkan dan membimbing tenaga kerja dalam organisasi yang diinginkan, dan pemimpin perusahaan harus memiliki kemampuan untuk mempengaruhi dan memotivasi karyawan yang berdampak pada peningkatan kinerja karyawan (Sutrisno, 2011). 

Kepemimpinan dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu, yaitu faktor-faktor dalam mengelola bawahan, ekspektasi dan perilaku atasan, dan perilaku bawahan, dan jenis tugas yang dilakukan dalam organisasi. Dalam banyak penelitian menunjukkan gaya kepemimpinan dan hubungannya dengan kinerja karyawan. Basit et al. (2017) menyatakan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Tingkat kepuasan kerja ini juga berkaitan dengan berbagai aspek yang ada di internal organisasi. Luthans (2011) berpendapat bahwa kepuasan kerja adalah hasil dari persepsi karyawan tentang seberapa baik pekerjaan mereka memberikan apa yang dianggap penting.

Suwatno dan Priansa (2011) berpendapat bahwa kepuasan kerja adalah cara perasaan individu tentang pekerjaan yang mereka hasilkan. Sikap individu terhadap berbagai aspek terlibat dalam penelitian. Kepuasan kerja bersifat dinamis dalam arti tidak bersifat permanen karena dapat dipengaruhi dan diubah oleh kekuatan di dalam dan di luar lingkungan kerja.

Wang dan Ho (2012), kepuasan kerja mengarah pada sikap atau kecenderungan emosional seseorang terhadap pekerjaan. Pada dasarnya pandangan ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja merupakan tingkat preferensi individu terhadap pekerjaan tersebut. Pandangan tersebut yang didukung oleh Oshagbemi (2000). Usman et al. (2011) menjelaskan bahwa kepuasan kerja merupakan perasaan positif individu terhadap suatu pekerjaan. Adapun Chatzoglou et al. (2011) menyatakan bahwa kepuasan kerja merupakan ekspresi perasaan individu terhadap pekerjaan dan berpengaruh terhadap berfungsinya organisasi. Ketika seorang karyawan merasakan kepuasan kerja, tentunya dia akan melakukan yang terbaik untuk menyelesaikan pekerjaannya. Kepuasan kerja tentunya dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain kondisi kerja, pengawasan organisasi dan manajemen, peluang kenaikan gaji, dan ketersediaan, insentif, dan tunjangan di bidang keuangan lain.

Kepuasan kerja dapat menurun sehingga hal ini menuntut pimpinan untuk lebih memperhatikan hal tersebut. Kepuasan kerja adalah memenuhi semua kebutuhan karyawan saat menjalankan tugasnya pada waktu tertentu (Usman, 2011). Menurut Ardana (2012), kepuasan kerja yang rendah dapat menimbulkan berbagai dampak negatif seperti menurunnya disiplin kerja, menurunnya minat dan semangat kerja, serta seringnya terjadi kesalahan dalam pekerjaan yang dapat mengakibatkan penurunan efisiensi kerja. Sedangkan Bakotić dan Fiskovića (2013) menjelaskan bahwa kepuasan kerja pada umumnya ditunjukkan oleh karyawan dengan menyukai pekerjaan itu sendiri dan tingkat kenikmatan dalam menjalankan usaha. Secara umum dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja merupakan rasa nyaman dan hubungan yang positif antar karyawan (Hasibuan, 2012).

Sekedar refreshing saja. Salam

No comments:

Post a Comment

Translate