Teknik Membangun Jembatan Agar Kota Menjadi Indah

 



fmatriadi.id. Paris, Francis : Jauh berjalan banyak yang dilihat, barang kali pepatah itu bisa menganalogikan betapa penting bagi kita untuk bisa melihat bagaimana pembangunan di berbagai negara sebagai referensi bagi kita untuk membangun negeri ini.

Walaupun saya bukan seorang insinyur sipil namun ketertarikan saya terhadap berbagai infrastruktur sipil sangat luar biasa. hal ini didorong oleh semangat yang membara untuk memberikan kontribusi pemikiran terhadap daerah kita dan juga negara kita yang sangat saya cintai.

Ketika berkunjung ke berbagai negara di benua biru kita akan disajikan dengan pembangunan infrastruktur yang luar biasa. Luar biasa disini bukan hanya dari segi kualitas dan daya tahannya, tetapi nilai seni dan artistik yang ditampilkan dalam infrastruktur tersebut justeru menimbulkan kekaguman akibat daya tarik magis dari sebuah karya seni yang luar biasa.

Sebut saja cara benua biru membangun jembatan, selain terkenal daya tahannya sebagai jembatan yang dapat menghubungkan jalan dari satu sisi sungai kesisi lainnya dan tidak mengganggu arus air sungai itu sendiri berapapun debit airnya disaat banjir. Bahkan jembatan yang dibangun tidak sekalipun mengganggu transportasi air yang memang menjadi moda transportasi utama dan juga menjadi moda transportasi alternatif yang sangat penting.

Nah apa sebenarnya yang harus diperhatikan untuk bisa membangun jembatan sekaligus jembatan tersebut dapat menjadi daya tarik bagi kita, berikut kutipan saya dari berbagai sumber sebagai inspirasi bagi kita semua terutama bagi para pemimpin dan sekaligus para stake holder terkait pembangunan jembatan. 

Menurut Van der Veen, dkk. (1990:03) jembatan merupakan suatu konstruksi yang berguna untuk menyeberangi jurang atau rintangan seperti sungai, rel kereta api ataupun jalan raya. Jembatan dibangun untuk mempermudah lalu lintas pejalan kaki, pemandu kenderaan atau kereta api di atas halangan tersebut. 

Supriyadi dan Muntohar (2000:23) menjelaskan tahapan-tahapan dalam perencanaan jembatan adalah sebagai berikut:

1. Pemilihan lokasi jembatan

Pemilihan lokasi jembatan tergantung pada kondisi-kondisi lalu lintas.Secara umum, suatu jembatan untuk melayani arus lalu lintas yang baik kecuali, kalau ada kondisi-kondisi khusus. Troitsky (dalam Supriyadi dan Muntohar 2000:25) prinsip dasar dalam pembangunan jembatan adalah “Jembatan untuk jalan raya, tetapi bukan jalan raya untuk jembatan.”Pada pemilihan lokasi jembatan harus dilihat dari tiga aspek, yaitu:

a. Aspek lalu lintas
Mengingat jembatan akan melayani arus lalu lintas dari segala arah, maka muncul kompleksitas terhadap existing dan rencana, volume lalu lintas, oleh karenanya sangat diperlukan ketepatan dalam penentuan ketepatan dalam penentuan tipe jembatan yang akan digunakan.

b. Aspek teknis
Persyaratan teknis yang perlu dipertimbangkan antara lain:
• Penentuan geometri struktur;
• Pemilihan posisi utama jembatan dan posisi deck;
• Penetuan panjang batang optimum sesuai dengan syarat hidrolika, arsitektural dan biaya konstruksi;
• Pemilihan elemen-elemen struktur atas dan struktur bawah;
• Pendetailan struktur atas;
• Pemilihan bahan yang paling tepat untuk struktur jembatan berdasarkan pertimbangan struktural dan estetika.

c. Aspek estetika
Aspek estetika jembatan di perkotaan merupakan faktor yang  penting pula dipertimbangkan dalam perencanaan. Kesesuaian estetika dan arsitektural akan memberikan nilai lebih kepada jembatan yang dibangun ditengah-tengah kota, untuk jembatan yang dibangun di perkotaan aspek estetika menjadi elemen penting yang harus menjadi pertimbangan serius. ini menyangkut fitur jembatan yang harus enak dipandang bahkan dibeberapa kota besar jembatan menjadi ikon yang sangat unggul dan mencirikan kekhasan kota. jadi aspek estetika ini harus diperhatikan secara cermat dan bahkan aspek ini mengalahkan aspek financial dalam pertimbangannya.

2. Layout jembatan
Setelah lokasi jembatan ditentukan, variabel berikutnya yang juga penting sebagai pertimbangan adalah layout terhadap topografi setempat. Biaya investasi jembatan merupakan proporsi terbesar dari total biaya jalan raya. Sebagai konsekuensinya, struktur tersebut hampir selalu dibangun pada tempat yang ideal untuk memungkinkan bentang jembatan yang sangat pendek, fondasi dapat dibuat sehematnya, dan melintasi objek pemisah dengan layout berbentuk square layout.

3. Penyelidikan lokasi
Keseluruhan pekerjaan ini terbagi atas dua bagian yang saling melengkapi satu sama lain, yaitu:
a. Pekerjaan kantor (Office work)
Pekerjaan kantor atau sering disebut desk study meliputi antara lain:
• Melengkapi pemetaan topografi lokasi jembatan;
• Pemetaan geometri di sekitar jembatan pada site plan dengan skala yang sesuai;
• Penggambaran layout jembatan pada site plan;
• Pengolahan data lapangan.
b. Pekerjaan lapangan (Field work)
Pekerjaan lapangan meliputi sebagai berikut:
• Penyelidikan lokasi
Peyelidikan lokasi perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi fisik lokasi nanti, contohnya keadaan lereng sungai.
• Kondisi fondasi setempat
Kondisi fondasi termasuk titik-titik rencana pilar pada potongan melintang sungai, merupakan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dengan seksama.

4. Preliminary design
Troitsky (dalam Supriyadi dan Muntohar 2000:33) menyatakan“Dalam bidang rekayasa jembatan tindakan dasar dari kemampuan kreatifitas adalah imajinasi”. Untuk merencanakan sebuah jembatan, hal penting pertama adalah mengimajinasikannya. Preliminary design tidak memberikan penyelesaian yang telah siap pakai (ready solution), akan tetapi merupakan suatu penentuan akhir alternatif yang disajikan


No comments:

Post a Comment

Translate