Begini Pelabuhan Perikanan Yang Ideal Di Lhokseumawe


fmatriadi. Id. Lhokseumawe. Pemimpin yang ideal adalah pemimpin visioner. Visioner adalah seseorang yang mampu melihat kondisi ideal terhadap sesuatu persoalan di masa yang akan datang. Visioner ini sering juga disebut hayalan dan sisi lainnya sering disebut sebagai mimpi besar. 

Visi atau pandangan ini bagi seorang pemimpin menjadi modal awal yang cukup penting agar dapat membangun daerahnya menjadi daerah yang ideal di masa depan. 

Kali ini saya akan berbagi pandangan atau visi bagaimana membangun Pelabuhan Perikanan yang mampu menjawab kebutuhan para nelayan yang semakin berkembang di kota Lhokseumawe. 

Kenapa ini penting? Karena posisi kota Lhokseumawe yang berada di pinggir selat Malaka memiliki potensi dan sumber Perikanan yang sangat besar dan selama ini belum dapat gali dan digarap dengan baik

Saat ini jumlah kapal nelayan yang ada si Lhokseumawe terus berkembang, sehingga Pelabuhan Pendaratan Ikan yang ada di Pusong Lhokseumawe dirasakan tidak lagi mampu menampung jumlah kapal tersebut dan kelihatan pelabuhan tersebut belum dikelola dengan baik. 

Salah satu kendala utama pada Pelabuhan Pendaratan Ikan di Pusong adalah tempat atau area sandar untuk proses bongkar muat yang sangat sempit, sehingga ketika beberapa kapal saja pulang untuk bongkar ikan pada waktu bersamaan maka mereka akan antri dan membutuhkan waktu yang lama. 

Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk proses bongkar muat tersebut berdampak pada efektifitas proses keberangkatan berikutnya. Bayangkan jika ada 5 atau 10 kapal yang pulang pada waktu bersamaan,  maka dipastikan akan terjadi delay atau keterlambatan yang luar biasa. 

Nah bagaimana idealnya Pelabuhan Perikanan yang ideal di Pusong Lhokseumawe?. Jawabannya adalah Pelabuhan tersebut harus dibangun dengan skala yang mampu menampung jumlah kapal yang memadai yang diprediksi terus berkembang dimasa yang akan datang. 

Proyeksi penambahan jumlah armada kapal nelayan sampai sepuluh atau dua puluh tahun yang akan datang harus diperhitungkan dengan baik, sehingga jika ingin dibangun Pelabuhan Pendaratan Ikan akan mengatasi persoalan jangka panjang. 

Dalam hal ini area bongkar untuk kapal yang baru pulang dari laut harus dapat dipisahkan dengan area muat bagi kapal yang akan segera melaut. Sehingga waktu untuk bongkar dan waktu untuk muat bagi kapal yang baru pulang tidak terkendala seperti saat ini. 

Demikian juga untuk kapal kapal yang membutuhkan perawatan perlu disiapkan area khusus yang terpadu dan terintegrasi dengan area dg ocking. Begitu juga area untuk perawatan jaring perlu juga disiapkan secara khusus sehingga tidak mengganggu proses bongkar dan proses muat bagi kapal kapal lain. 

Demikian juga fasilitas pendukung lainnya seperti cold storage, pabrik Es  dan kecukupan pasokan BBM tentu harus diperhatikan secara cermat. Disinilah pentingnya kehadiran negara, kehadiran Pemerintah Daerah. Intinya dibutuhkan kehadiran pemimpin yang dapat mengakomodasi berbagai kebutuhan masyarakat dalam rangka meningkatkan perekonomian rakyat. 

Selama ini area bongkar, area muat, area perawatan kapal dan perawatan jaring berada pada zona yang sama dan arealnya sangat sempit sehingga efektifitas aktifitas nelayan sangat terganggu. 

Untuk bisa sampai pada konsep itu diperlukan pemimpin yang memiliki visi atau cara pandang tentang konsep Pelabuhan Perikanan yang ideal. Sehingga akan hadir sebuah pelabuhan perikanan modern yang mampu mengakselari semangat kerja para nelayan yang akan melaut. 

Semoga kedepan kita akan dianugerahi pemimpin yang memiliki mimpi untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi oleh masyarakatnya baik masyarakat nelayan, masyarakat  pertanian, masyarakat industri dan kelompok masyarakat masyarakat lain yang ada di kota Lhokseumawe. Salam bahagia bagi para nelayan. Salam bahagia bagi pemimpin idaman. 

No comments:

Post a Comment

Translate